Himabio Al-khairat Juga Ikut memperingati Hari Aids Se Dunia!
Bismillahirrahmanirrahim...
KASUS
HIV/AIDS ’PERTAMA’
Kejadian ini berawal pada musim panas di Amerika Serikat
tahun 1981, ketika itu untuk pertama kalinya oleh Centers for Disease Control
and Prevention dilaporkan bahwa ditemukannya suatu peristiwa yang tidak dapat
dijelaskan sebelumnya dimana ditemukan penyakit Pneumocystis Carinii Pneumonia
(infeksi paru-paru yang mematikan) yang mengenai 5 orang homosexual di Los
Angeles, kemudian berlanjut ditemukannnya ’penyakit’ Sarkoma Kaposi yang menyerang
sejumlah 26 orang homosexsual di New York dan Los Angeles. Beberapa bulan
kemudian penyakit tersebut ditemukan pada pengguna narkoba suntik, segera hal
itu juga menimpa para penerima transfusi darah.
Sesuai perkembangan pola epidemiologi penyakit ini, semakin
jelaslah bahwa penyebab proses penularan yang paling sering adalah melalui
kontak sexual, darah dan produk darah serta cairan tubuh lainnya.
Pada tahun 1983, ditemukan virus HIV pada penderita dan
selanjutnya pada tahun 1984 HIV dinyatakan sebagai faktor penyebab terjadinya
Aquired Immunodeficiency Syndrom (AIDS).
ASAL-USUL
VIRUS HIV
Penemuan kasus AIDS untuk pertama kalinya di Amerika Serikat
pada tahun 1981, ternyata hanya sedikit memberi informasi tentang sumber
penyakit ini. Sekarang sudah terbukti bahwa AIDS disebabkan oleh virus yang
dikenal dengan HIV. Jadi untuk menemukan sumber AIDS kita perlu mencari
asal-usul HIV.
HIV adalah bagian dari keluarga atau kelompok lentivirus.
Lentivirus seperti HIV dapat ditemukan dalam lingkup luas primata non-manusia.
Lentivirus yang lain, diketahui secara kolektif sebagai virus monyet yang
dikenal dengan SIV (Simian Immunodeficiency Virus). Dan sekarang secara umum
diterima bahwa HIV merupakan keturunan SIV.
Bagaimana
HIV dapat menyeberang dari hewan ke manusia?
Telah lama diketahui secara pasti bahwa virus tertentu dapat
menyeberang dari hewan kepada manusia dan proses ini dikenal dengan zoonosis.
Bagaimana proses SIV menjadi HIV pada manusia?
1)
Teori Pemburu, merupakan teori yang paling banyak dianut. Di
dalam teori ini dijelaskan bahwa, SIVcpz dapat berpindah ke manusia, ketika
seseorang berburu simpanse kemudian membunuh serta memakan dagingnya. Terkadang
virus yang masuk bisa tetap sebagai SIV, atau dalam suatu kesempatan akan
berubah menjadi HIV.
2)
Teori Vaksin Polio, merupakan teori lain yang mengatakan
bahwa HIV dapat berpindah secara tidak sengaja karena kealpaan pihak medis,
misalnya melalui percobaan medis. Teori ini disebarluaskan secara baik dimana
vaksin polio yang memainkan peranan dalam perpindahan ini, karena vaksin
tersebut dibuat dengan menggunakan ginjal monyet.
3)
Teori Kontaminasi Jarum Suntik, merupakan lanjutan dari
“Teori Pemburu”, dimana pada tahun 1950 sudah digalakkan untuk memakai jarum
suntik yang hanya sekali pakai serta menerapkan penataan untuk mensterilkan
peralatan medis, tetapi ini memakan banyak anggaran sehingga terkadang, satu
jarum digunakan untuk beberapa orang tanpa disterilkan terlebih dahulu. Hal
tersebut akan mempercepat terkontaminasinya dengan berbagai macam infeksi.
4)
Teori Penjajahan, dasar pemikiran teori ini mengacu pada
teori pemburu. Pada akhir abad XIX hingga awal abad XX, sebagian besar negara
Afrika mengalami penjajahan. Seperti layaknya warga yang terjajah, rakyat
Afrika diwajibkan mengikuti kerja paksa, mereka ditempatkan dalam satu camp
dimana sanitasinya sangat buruk, kerja fisik diluar batas serta kebutuhan
makanan tidak terjamin bahkan tidak menutup kemungkinan mereka mendapatkan lauk
berupa simpanse yang sedang mengidap SIV.
5)
Teori Konspirasi. Beberapa orang mengatakan bahwa virus HIV
adalah rekayasa manusia. Dari survey yang dilakukan di Amerika Serikat,
didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden berkulit hitam mempercayai
bahwa virus HIV memang diciptakan untuk memusnahkan sebagian besar orang
berkulit hitam serta para homoseksual. Beberapa bahkan meyakini bahwa virus HIV
disebarkan di seluruh dunia melalui program imunisasi campak maupun melalui uji
coba program vaksinasi Hepatitis B kepada kaum homosexsual.
Sejauh ini, masih belum ada satu
teoripun yang mampu menjelaskan dengan memuaskan bagaimana SIV pada binatang
bisa menyeberang menjadi HIV pada manusia
Kapan perpindahan itu terjadi?
Perkembangan dunia kedokteran sejauh
ini membuat kita mampu untuk mendeteksi HIV pada darah atau cairan tubuh
lainnya, bahkan kita juga sudah mampu menentukan subtype virus HIV. Penelitian
terhadap subtype virus HIV pada kasus-kasus awal dapat memberi petunjuk dalam
menentukan kapan HIV pertama kali menyerang manusia dan perkembangan berikutnya.
Ada tiga kejadian yang dianggap sebagai infeksi HIV paling
awal, yaitu:
1.
Contoh plasma (cairan darah) yang diambil dari seorang pria
dewasa yang hidup di Republik Demokratik Kongo tahun1959.
2.
HIV ditemukan pada contoh jaringan tubuh dari seorang pemuda
Amerika–Afrika yang meninggal dunia di St.Louis, AS, tahun 1969.
3.
HIV ditemukan pada contoh jaringan tubuh dari seorang pelaut
Norwegia yang meninggal dunia sekitar tahun1976.
Analisis yang dilakukan pada tahun
1998 tentang contoh plasma dari 1959 mengesankan bahwa HIV-1 memasuki manusia
sekitar 1940-an atau awal 1950-an, lebih awal dari yang diperkirakan
sebelumnya.
Dimana virus HIV pertama kali muncul
pada manusia?
Karena HIV berkembang dari satu
jenis SIV yang ditemukan pada tipe simpanse di Afrika Barat, banyak orang
menganggap bahwa HIV pertama muncul pada manusia di sana. Kemudian dianggap
bahwa HIV menyebar dari Afrika ke seluruh dunia.
Kita mungkin tidak akan pernah tahu
secara pasti kapan dan dimana virus HIV muncul pertama kali, tetapi yang jelas
pada suatu waktu di pertengahan abad 20-an ini, infeksi HIV pada manusia
berkembang menjadi epidemi penyakit di seluruh dunia yang saat ini lebih
dikenal sebagai AIDS.
Apa penyebab epidemi ini menyebar
secara tiba-tiba?
Dipercayai ada 3 proses yang
mempermudah penularan sehingga menyebabkan penyebaran secara luas :
Kemudahan transportasi, memegang
peranan dalam penyebaran HIV disorot pada kasus yang sekarang dikenal sebagai
’Patient Zero’. Patient Zero adalah seorang pramugara pesawat terbang
berkebangsaan Kanada dan bernama Gaetan Dugas yang sering mengadakan perjalanan
ke seluruh dunia. Analisis terhadap beberapa kasus AIDS awal menunjukkan bahwa
orang terinfeksi tersebut adalah orang yang berhubungan seksual baik langsung
maupun tidak langsung dengan pramugara ini. Untuk lebih jelasnya bisa menonton
film ”and the band played on”.
Industri darah. Ketika transfusi
darah menjadi bagian yang rutin dalam praktek kedokteran, permintaan kebutuhan
akan darah juga semakin meningkat. Di beberapa negara seperti Amerika, mereka
yang bersedia menyumbangkan darahnya akan dibayar, termasuk pengguna narkoba
suntik. Pada awal epidemi, para dokter belum menyadari akan mudahnya virus ini
menyebar melalui donor darah tanpa screening sebelumnya. Akibatnya, banyak dari
mereka yang mendapat transfusi dari seseorang yang terinfeksi HIV akan tertular
HIV.
Penggunaan Narkoba. Meningkatnya
ketersediaan heroin seiring dengan perang Vietnam tahun 1970-an, mendorong
pertumbuhan penggunaan narkoba suntik. Bersamaan dengan hal tersebut, untuk
menghemat biaya, pemakaian alat suntik oleh para pecandu dilakukan secara
bersama-sama, satu jarum dipakai oleh banyak pecandu tanpa disterilkan terlebih
dahulu. Ini merupakan jalan lain virus HIV berpindah dari pengidap yang satu ke
pengidap lainnya.
KENYATAAN DI NEGARA KITA
Rupaya era globalisasi saat ini
menyebabkan dunia tampak semakin kecil, negara tidak mempunyai batas-batas
lagi. Perpindahan penduduk menjadi begitu mudah, demikian juga dengan HIV, bisa
berpindah dari satu negara ke negara lainnya dengan leluasa hingga akhirnya
sampai ke Indonesia. Kasus HIV/AIDS pertama di Indonesia diidentifikasi di Bali
pada seorang laki-laki asing yang kemudian meninggal pada April 1987. Akan
tetapi, penyebaran HIV di Indonesia meningkat setelah tahun 1995. Hal ini dapat
dilihat pada tes penapisan (screening) darah donor yang positif HIV meningkat
dari 3 per 100.000 kantong pada 1994 menjadi 16 per 100.000 kantong pada tahun
2000. Peningkatan 5 kali lebih tinggi dalam waktu 6 tahun.
Pada tahun 2000 terjadi peningkatan
penyebaran epidemi HIV secara nyata melalui pekerja seks. Data dari Tanjung
Balai Karimui Merauke, Propinsi Irian Jaya prevalensi HIV pada pekerja seks
amat tinggi yaitu 26,5% sedangkan di Propinsi Jawa Barat 5,5% dan di DKI
Jakarta 3,36%.
Sejak tahun 1999 terjadi fenomena
baru penyebaran HIV/AIDS yaitu infeksi HIV mulai terlihat pada para pengguna
Narkoba suntik. Penularan pada kelompok ini terjadi secara cepat karena
penggunaan jarum suntik bersama. Sebagai contoh, pada tahun 1999 hanya 18%
pengguna narkoba suntik yang dirawat di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO)
Jakarta yang terinfeksi HIV. Akan tetapi pada tahun 2000 angka tersebut
meningkat dengan cepat menjadi 40% dan pada tahun 2001 menjadi 48%.
Fakta baru pada 2002 menunjukkan
bahwa penularan infeksi HIV juga telah meluas ke rumah tangga. Di beberapa
wilayah di Jakarta dilaporkan bahwa sekitar 3% dari 500 ibu hamil yang dites
secara sukarela dalam kegiatan VCT (Voluntary Counseling and Testing) sudah
terinfeksi HIV.
Jadi, semua jenis penularan HIV ada
di negara kita dan sudah mengenai siapa saja bahkan hingga ke ibu rumah tangga
dan bayi yang dikandungnya.