Sabtu, 08 Desember 2012

Jangan Hanya Perempuan yang Dituntut Suci


Penulis : Lusia Kus Anna
Keperawanan atau kesucian masih dianggap sebagai hal yang penting oleh masyarakat kita. Namun, seharusnya jangan hanya perempuan  yang dituntut menjaga kesuciannya, laki-laki seharusnya juga.  Demikian diungkapkan psikolog senior dari Personal Growth, Ratih Ibrahim.

"Kebetulan saja yang memiliki selaput dara itu perempuan sehingga ia menjadi pihak yang lebih disorot. Padahal, wanita juga berhak untuk menuntut kesucian dari pasangannya karena keperawanan adalah kesucian yang kita persembahkan untuk pasangan hidup karena kita mencintai dan menghormatinya," kata Ratih, Selasa (4/12/2012), kepada Kompas.com.

Akses informasi yang tidak terbatas saat ini memang dapat membuat anak dan remaja mendapatkan informasi yang lebih mudah mengenai pornografi. Tanpa pendampingan yang benar, mereka lebih rentan pada pergaulan bebas dan berisiko melakukan hubungan seksual di usia yang sangat dini.

Oleh karena itu, menurut Ratih, sangat penting untuk membekali anak-anak dengan pendidikan seksual sedini mungkin. "Pendidikan seks bukan hanya soal bagaimana berhubungan seksual, tetapi sifatnya lebih eksistensial, tentang jender dan atribut-atribut yang dipasangkan," kata psikolog yang aktif memberikan penyuluhan seksual di sekolah-sekolah ini.

Pendidikan seks bisa dimulai dari hal yang paling dasar, seperti mengapa anak laki-laki tidak memakai rok, atau mengenai perbedaan organ intim laki-laki dan perempuan dan bagaimana menjaganya.

Pendidikan seksual tersebut, menurut Ratih, sudah terlambat jika diajarkan saat anak beranjak remaja dan mulai menyukai lawan jenis. Dengan pendidikan seks yang baik, anak-anak juga bisa diajarkan untuk menunda hubungan seksual sampai ia menemukan jodoh dan menikah.

"Anak memiliki orangtua sebagai role model, sebagai panutan. Dari situ, ia bisa belajar bagaimana memperlakukan lawan jenis dengan hormat, bagaimana ayah dan ibunya saling menyayangi sehingga tahu batasan apa saja yang tidak boleh dilanggar," paparnya.

Ia juga menegaskan bahwa pendidikan seks seharusnya didapatkan anak dari kedua orangtuanya. "Ini bukan hanya tanggung jawab ibu, tetapi juga ayah," katanya.

Editor :
Asep Candra

Jumat, 07 Desember 2012

Darah di Malam Pertama Tanda Perawan?

Penulis : Lusia Kus Anna | Selasa, 4 Desember 2012 | 11:48 WIB
|
KOMPAS.com - Masih perawan atau tidaknya seorang perempuan sebenarnya tidak bisa dinilai dari adanya darah ketika berhubungan seksual di malam pertama.

Perawan menurut pengertian medis berarti seseorang yang belum pernah melakukan hubungan seksual. Oleh karena itu sangat sulit, bahkan tidak mungkin, untuk menentukan apakah seseorang sudah pernah melakukan hubungan seks atau tidak hanya dengan melihat robekan hymen atau selaput dara.

"Rupanya pada masa lalu seorang perempuan di malam pertama selalu ada darah. Itu karena pada masa itu belum ada masa perkenalan apalagi pacaran sehingga seorang perempuan merasa tidak siap melakukan hubungan seks dan menyebabkan ada darah," jelas Prof .Wimpie Pangkahila, Sp.And, seksolog dari Universitas Udayana, Bali, ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (4/12/12).

Wimpie menjelaskan, bila rangsangan yang didapatkan oleh seorang perempuan cukup, maka penetrasi saat hubungan seksual akan berjalan nyaman sehingga tidak akan menyebabkan rasa sakit atau noda darah.

"Robekan hymen tidak harus terjadi karena hubungan seksual, bisa juga karena masturbasi menggunakan jari atau terjatuh dan ada benda padat yang mengenai vagina," ungkap ketua umum Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) ini.

Pemeriksaan fisik untuk mengetahui selaput dara menurut Wimpie adalah sesuatu yang sia-sia dan tidak berguna. "Banyak masyarakat kita yang masih percaya mitos dan memerlukan pendidikan seks yang benar," katanya.

Kamis, 06 Desember 2012

Penelitian tentang Masa Iddah Perempuan, Membuat Pakar Genetika Yahudi ini Masuk Islam


*
Seorang pakar genetika Robert Guilhem mendeklarasikan keislamannya setelah terperangah kagum oleh ayat-ayat Al-Quran yang berbicara tentang iddah (masa tunggu) wanita Musl
imah yang dicerai suaminya seperti yang diatur Islam.Guilhem, pakar yang mendedikasikan usianya dalam penelitian sidik pasangan laki-laki baru-baru ini membuktikan dalam penelitiannya bahwa jejak rekam seorang laki-laki akan hilang setelah tiga bulan. Guru besar anatomi medis di Pusat Nasional Mesir dan konsultan medis, Dr. Abdul Basith As-Sayyid menegaskan bahwa pakar Robert Gelhem, pemimpin yahudi di Albert Einstain College dan pakar genetika ini mendeklarasikan dirinya masuk Islam ketika ia mengetahui hakikat empiris ilmiah dan kemukjizatan Al-Quran tentang penyebab penentuan iddah (masa tunggu) perempuan yang dicerai suaminya dengan masa 3 bulan.
Ia menambahkan, pakar Guilhem ini yakin dengan bukti-bukti ilmiah. Bukti-bukti itu menyimpulkan bahwa hubungan persetubuan suami istri akan menyebabkan laki-laki meninggalkan sidik (rekam jejak) khususnya pada perempuan. Jika pasangan ini setiap bulannya tidak melakukan persetubuhan maka sidik itu akan perlahan-lahan hilang antara 25-30 persen. Setelah tiga bulan berlalu, maka sidik itu akan hilang secara keseluruhan. Sehingga perempuan yang dicerai akan siap menerima sidik laki-laki lainnya.
Bukti empiris ini mendorong pakar genetika Yahudi ini melakukan penelitian dan pembuktian lain di sebuah perkampungan Afrika Muslim di Amerika. Dalam penelitiannya ia menemukan bahwa setiap wanita di sana hanya mengandung dari jejak sidik pasangan mereka saja. Sementara penelitian ilmiah di sebuah perkampungan lain di Amerika membuktikan bahwa wanitanya yang hamil memiliki jejak sidik beberapa laki-laki dua hingga tiga. Artinya, wanita-wanita non Muslim di sana melakukan hubungan intim selain pernikahan yang sah.
Yang mengagetkan sang pakar ini adalah ketika dia melakukan penelitian ilmiah terhadap istrinya sendiri. Sebab ia menemukan istrinya memiliki tiga rekam sidik laki-laki alias istrinya berselingkuh. Dari penelitiannya, hanya satu dari tiga anaknya saja berasal dari dirinya. Setelah penelitian-penelitian yang dilakukan ini akhirnya meyakinkan sang pakar Guilhem ini memeluk Islam. Ia meyakini bahwa hanya Islamlah yang menjaga martabat perempuan dan menjaga keutuhan kehidupan social. Ia yakin bahwa wanita Muslimah adalah wanita paling bersih di muka bumi ini. (islammemo/atb)

BACA

Konten Apis Indica Bulletin

1.       Cerpen (Kereta kematian)
2.      Puisi (untuk koruptor)
3.      Hidup Sehat (Menjaga Daya Tahan Tubuh Agar Selalu Sehat)

4.       Mitos vs Fakta (12-12-2012)

Selamat membaca!

Hot Article